Jika kau sendirian jangan takut jika engkau tidak ada sandaran untuk besandar,Datang padaku di sini aku masih setia menantimu sampai kapanpun jua.
Aku menunggumu sampai engkau berdiri di ambang pintuku, sudikah
kiranya engkau mau
berdiri di ambang pintuku yg reot di makan
rayap, aku harap engkau
berkenan.
Apel pasti akan membusuk, rambut hitam akan memutih, musim-musim silih berganti, cintaku takkan terganti.
Apakah engkau mengerti
puisi ini ku ciptakan di saat malam bulan purnama terang benerang dengan lolongan anjing yg
menyayat hati,
sesaat aku tertenggun memandangi bulan yg terlintas di ufuk mataku hanya SENYUMMU……